Kumpulan Penggalan Artikel Air Sugihan

Asalamualaikum wr. wb

Selamat datang di "KUPAAS" sebuah blog yang saya ciptakan untuk masyarakat air sugihan, blog ini adalah sebuah rintisan oleh karena itu mohon maaf jika banyak kesalahan mohon saran dan kritiknya agar saya dapat memperbaikinya,, semua isi artikel ini di dapat dari sumber lain, baik web link maupun warga setempat, dan saya ucapkan terima kasih atas kunjungan anda dan saran maupun kritiknya.

"Kesuksesan akan Menghampiri dari Hal Kecil"

Wasalam.

Selasa, 06 April 2010

Rara Jonggrang and Bandung Bondowoso

Refressing
Versi Indonesia 
Di dekat kota Yogyakarta terdapat candi Hindu yang paling indah di Indonesia. Candi ini dibangun dalam abad kesembilan Masehi. Karena terletak di desa Prambanan, maka candi ini disebut candi Prambanan tetapi juga terkenal sebagai candi Lara Jonggrang, sebuah nama yang diambil dari legenda Rara Jonggrang dan Bandung Bondowoso. Beginilah ceritanya.

Pada zaman dahulu ada seorang raja yang bernama Prabu Baka. Beliau bertahta di Prambanan. Raja ini seorang raksasa yang menakutkan dan besar kekuasaannya. Meskipun demikian, kalau sudah takdir, akhirnya dia kalah juga dengan Raja Pengging. Prabu Baka meninggal di medan perang. Kemenangan Raja Pengging itu disebabkan karena bantuan orang kuat yang bernama Bandung yang juga terkenal sebagai Bandung Bondowoso karena dia mempunyai senjata sakti yang bernama Bondowoso.

Dengan persetujuan Raja Pengging, Bandung Bondowoso menempati Istana Prambanan. Di sini dia terpesona oleh kecantikan Rara Jonggrang, putri bekas lawannya -- ya, bahkan putri raja yang dibunuhnya. Bagaimanapun juga, dia akan memperistrinya.

Rara Jonggrang takut menolak pinangan itu. Namun demikian, dia tidak akan menerimanya begitu saja. Dia mau kawin dengan Bandung Bondowoso asalkan syarat-syaratnya dipenuhi. Syaratnya ialah supaya dia dibuatkan seribu candi dan dua sumur yang dalam. Semuanya harus selesai dalam waktu semalam. Bandung Bondowoso menyanggupinya, meskipun agak keberatan. Dia minta bantuan ayahnya sendiri, orang sakti yang mempunyai balatentara roh-roh halus.

Pada hari yang ditentukan, Bandung Bondowoso beserta pengikutnya dan roh-roh halus mulai membangun candi yang besar jumlahnya itu. Sangatlah mengherankan cara dan kecepatan mereka bekerja. Sesudah jam empat pagi hanya tinggal lima buah candi yang harus disiapkan. Di samping itu sumurnya pun sudah hampir selesai.

Seluruh penghuni Istana Prambanan menjadi kebingungan karena mereka yakin bahwa semua syarat Rara Jonggrang akan terpenuhi. Apa yang harus diperbuat? Segera gadis-gadis dibangunkan dan disuruh menumbuk padi di lesung serta menaburkan bunga yang harum baunya. Mendengar bunyi lesung dan mencium bau bunga-bungaan yang harum, roh-roh halus menghentikan pekerjaan mereka karena mereka kira hari sudah siang. Pembuatan candi kurang sebuah, tetapi apa hendak dikata, roh halus berhenti mengerjakan tugasnya dan tanpa bantuan mereka tidak mungkin Bandung Bondowoso menyelesaikannya.

Keesokan harinya waktu Bandung Bondowoso mengetahui bahwa usahanya gagal, bukan main marahnya. Dia mengutuk para gadis di sekitar Prambanan -- tidak akan ada orang yang mau memperistri mereka sampai mereka menjadi perawan tua. Sedangkan Rara Jonggrang sendiri dikutuk menjadi patung . Patung tersebut terdapat dalam ruang candi yang besar yang sampai sekarang dinamai Arca Rara Jonggrang. Candi-candi yang ada di dekatnya disebut Candi Sewu yang artinya seribu.

Versi English 
Near the city of Yogyakarta, there is the most beautiful Hindu temple in Indonesia. This temple was built in the ninth century AD. Because it is located in the village of Prambanan, the temple was called Prambanan temple but also well known as Lara Jonggrang, a name derived from the legend Rara Jonggrang and Bandung Bondowoso Bondowoso. Here's the story.

In ancient times there was a king named King Baka. He was enthroned at Prambanan. King was a giant scary and big power. However, when it's fate, he finally defeated by Prabu Pengging well. King Baka had died on the battlefield. King Pengging victory was due to the help of a strong man named Bandung is also renowned as Bondowoso because he has a magic weapon called Bondowoso.

With the approval of King Pengging, Bondowoso occupy the Palace of Prambanan. Here he was fascinated by the beauty of Rara Jonggrang, daughter of former opponents - yes, even the daughter of the slain king. However, he would marry her.

Rara Jonggrang afraid it rejected the proposal. However, he would not have accepted it. He wants to marry Bondowoso provided the terms are met. Condition is that he made a thousand temples and two deep wells. Everything should be finished overnight. undertakes Bondowoso, although a little objection. He requested the help of his own father, the person who has a host of supernatural spirits smooth.

On the appointed day, along with his followers Bondowoso and fine spirits began to build a temple that large amounts of it. It is very surprising ways and speed with which they work. After four hours of the morning only five temples which must be prepared. In addition to her well it was already nearing completion.

All the residents of Castle Prambanan become confused because they believe that all the requirements will be met Rara Jonggrang . What should be done? Soon the girls was awakened and told to pound rice in a mortar and sprinkled scented flowers. Hearing the sound of mortar and smell the fragrant flowers, fine spirits to stop their work because they thought it was already noon. Making less of a temple, but what about to say, spirits and soft stop doing his job without the help they can not possibly finish Bondowoso.

Bondowoso time the next day knowing that his business failed, not play angry. He condemned the girls around Prambanan - nobody would want to marry them until they become old maids. While Rara Jonggrang own cursed into a statue. The statue was found in a large temple room which until now renamed Arca Rara Jonggrang. The temples which were nearby called Sewu which means a thousand.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Dilarang Keras Menggunakan kata-kata "SARA"